Tentang Rasa Sayang Based on Reply 1988

By Awanda Gita - Juni 07, 2020

Masih kebawa vibe-vibe-nya Drama Reply 1988, ada beberapa hal yang paling ngena di drama ini.

Sedih rasanya kalau kita baru sadar kalau rasa sayang itu susah untuk diungkap dengan kata-kata. Rasa sayang bikin kita sering cemas, dan berubah menjengkelkan untuk orang yang kita sayang tersebut, walau begitu ketika kita ketemu dan bisa ngobrol sebentar saja rasanya sangat-sangat lega. Kelegaan ini yang selalu mampir tanpa tahu bagaimana cara dia bisa datang.

Kita menjadi seorang yang sangat mengontrol, walau kadang tak berdaya melihat keputusan yang diambilnya. Satu hal yang tetap bisa dilakukan adalah selalu berharap hal-hal baik akan dilimpahkan pada orang tersebut.

Kita akan ditempatkan pada posisi teduh ketika tahu bahwa kondisi mereka sedang baik-baik saja, mendengar suaranya serta melihat raut wajah sumringah mereka. Ketika kita bisa mendapatkan satu diantara tiga itupun sudah bisa membuat kita sangat bersyukur walau di hati tetap menangis.

Disini aku baru sadar kalau rasa sayang adalah rasa yang paling tulus. Karena itu nampaknya rasa sayang lebih dalam maknanya dari pada kata cinta.

Pendeknya sayang adalah rasa, dan kalimatnya adalah cinta.

Mendekatinya adalah bukan perasaan menggebu-gebu, tapi perasaan senang yang biasa saja serta takut kehilangan yang berjalan secara terus menerus.


Bahwa bukan lagi tentang kontak fisik, namun senyuman yang paling diharapkan. Bukan ciuman tapi cukup dengan pelukan hangat.


Ada rasa sedih mendalam yang membuat dada sesak dan tenggorokan sakit ketika hal-hal yang kurang mengenakkan datang kepada mereka yang tersayang.


Ada air mata yang sering disembunyikan demi bilang "nggak papa".


Semua hal menjadi lebih sederhana ketika bersama dia.

Sungguh rasa sayang adalah rasa yang paling rumit untuk dikatakan walau beberapa dapat diungkap dengan tulisan.

Seringnya perasaan ini tidak nampak tapi terus ada.

Lalu apakah ada yang bisa menambahkan?

 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar