Benar kan apa yang aku tulis beberapa pekan silam, tentang masa lalu, tentang kenangan, tentang hari bersama-sama masa lalu, semua nyata dan satu
aku tidak sama sekali membenci apa-apa yang telah kau dan dia lalui bersama-sama, aku hanya saja sedikit kecewa dengan keputusanku sendiri, memilihmu, setelah aku tahu dirinya adalah bulanmu
aku sangat senang, jika kau dan bulanmu menyatu, sungguh aku senang, tapi aku juga gusar, kenapa kau memilih bulanmu daripada aku yang mungkin tak terlihat di langit birimu.
kalian berdua sama, sama-sama lucu, sama-sama baik, sama-sama satu visi, sama-sama tahu satu sama lain jauh daripada aku mengenalmu. Bulanmu, dia teman baikku, dia lucu, dia manis.
jika boleh aku berkata, kalian sangat cocok, sungguh. Sebagai teman baik, sebagai sahabat ataupun sebagai teman hidup, tentu. Bagaimana mungkin aku bisa menghalangi bulanmu menyinari langitmu, jika bulanmu begitu lembut sinarnya menerangi apa-apa yang ada di sekitarnya. Bulanmu terlampau baik, bulanmu adalah temanku, bulanmu adalah temanmu, juga kekasihmu?
Aku tak punya hak, yang aku tahu kita semua hanya dibatasi pertemanan yang begitu dekat, kita bersama-sama dalam suatu proses panjang, proses 4 tahun, proses menjadi dewasa saat berganti usia.
Aku ingat saat dulu pertama kita bertemu, mataku tertuju padamu dan bulanmu itu, kalian tertawa, kalian bercerita, dan kalian sangat menikmati lelucon-lelucon itu, disaat aku sama sekali belum mengenalmu dan bulanmu itu.
Sempat pandanganmu dan bulanmu itu mengarah padaku, kata orang "jika seseorang tak sengaja melihat satu sama lain, maka ada hal yang nantinya harus diselesaikan"
apakah benar? untuk sekarang benar, namun aku tak mau menyelesaikan, aku hanya mengalah dalam pasrah, jika memang bulanmu begitu terang menyinari langit malam milikmu, aku bisa apa, aku hanya mungkin akan menjadi penikmat sinarnya di bawah sini sambil berkata "malammu begitu indah dengan bulan seceria itu"
aku tidak sama sekali membenci apa-apa yang telah kau dan dia lalui bersama-sama, aku hanya saja sedikit kecewa dengan keputusanku sendiri, memilihmu, setelah aku tahu dirinya adalah bulanmu
aku sangat senang, jika kau dan bulanmu menyatu, sungguh aku senang, tapi aku juga gusar, kenapa kau memilih bulanmu daripada aku yang mungkin tak terlihat di langit birimu.
kalian berdua sama, sama-sama lucu, sama-sama baik, sama-sama satu visi, sama-sama tahu satu sama lain jauh daripada aku mengenalmu. Bulanmu, dia teman baikku, dia lucu, dia manis.
jika boleh aku berkata, kalian sangat cocok, sungguh. Sebagai teman baik, sebagai sahabat ataupun sebagai teman hidup, tentu. Bagaimana mungkin aku bisa menghalangi bulanmu menyinari langitmu, jika bulanmu begitu lembut sinarnya menerangi apa-apa yang ada di sekitarnya. Bulanmu terlampau baik, bulanmu adalah temanku, bulanmu adalah temanmu, juga kekasihmu?
Aku tak punya hak, yang aku tahu kita semua hanya dibatasi pertemanan yang begitu dekat, kita bersama-sama dalam suatu proses panjang, proses 4 tahun, proses menjadi dewasa saat berganti usia.
Aku ingat saat dulu pertama kita bertemu, mataku tertuju padamu dan bulanmu itu, kalian tertawa, kalian bercerita, dan kalian sangat menikmati lelucon-lelucon itu, disaat aku sama sekali belum mengenalmu dan bulanmu itu.
Sempat pandanganmu dan bulanmu itu mengarah padaku, kata orang "jika seseorang tak sengaja melihat satu sama lain, maka ada hal yang nantinya harus diselesaikan"
apakah benar? untuk sekarang benar, namun aku tak mau menyelesaikan, aku hanya mengalah dalam pasrah, jika memang bulanmu begitu terang menyinari langit malam milikmu, aku bisa apa, aku hanya mungkin akan menjadi penikmat sinarnya di bawah sini sambil berkata "malammu begitu indah dengan bulan seceria itu"
0 komentar