Perasaan yang Terpendam

By Awanda Gita - Oktober 08, 2019

Kalau dipikir-pikir kami berdua punya intensitas kedekatan yang sama dengan dia, namun kamu yang lebih dulu mengenalnya. Sepuluh tahun hubungan teman dikalahkan empat tahun berekan kerja adalah hal mustahil. Kami hanya biasa saja ngobrolnya, nggak sampai ketawa kebangetan, nggak pernah sampek dicurhatin sebegitunya dan nggak pernah ngerasa direpotin dan merepotkan, masih belum sedekat kamu dan dia bukan? Iya sih pernah jalan jauh banget cuman ya ya bareng-bareng, aku sama dia ngobrolpun seadanya, mana bisa ngobrol orang ketemu aja kikuk abis. Kamu orangnya menyenangkan bulan, aku mengagumimu sedari dulu, pertama kali aku lihat kamu, kata-kata yang muncul dari aku adalah "ih kamu lucu banget" sampai sekarang pun begitu. Kamu lucu juga bulan, aku baru saja ngobrol panjang seperti itu denganmu beberapa waktu lalu setelah lama sudah nggak pernah bincang-bincang lagi. Kamu nggak tahu kan masalah ini? Kalau aku menyukai langit malammu. Namun tenang bulan, aku hanya sekadar suka, tidak memiliki. Seutuhnya langit malam adalah milikmu dan sebaliknya.

Bulan, aku ingin bersahabat denganmu, dan melihatmu selalu bersama langit malammu, setiap hari, tiap waktu, andai saja bisa kujadikan hari-hari hanya malam saja, tanpa siang yang terik dan gaduh.

Bulan, di tahun terakhir masa perkuliahan ini, rasa-rasanya perasaan pada langit malam semakin biasa saja, banyak beberapa hal yang harus menjadi prioritas kami semua. Tentang masa depan, tentang kewajiban. Maka dari itu aku mengesampingkan urusanku dengan langut malammu. Nggak tahu bulan, apakah aku bisa bersama dengan langit malammu nanti, yang pasti itu bukan salah satu fokusanku sekarang, ya pernah sih kadang terfikir, cuman ah biar saja, lagian kalau sekarang aku memfokuskan hidupku untuk memikirkan itu, nggak ada gunanya juga kan? Belum tentu. Cuman, aku seneng aja bulan ketika aku nulis begini, perasaanku setidaknya tetap tersampaikan. Itu saja sebenarnya.

Baiklah bulan, cukup itu saja, aku mau merampungkan kewajiban-kewajibanku yang sekarang ku anggap itu adalah hak dan kebahagiaan buatku, laporan, tugas akhir dan lain-lainnya. Aku telah mencintainya, namun masih belum tau bagaimana cara mencintainya dengan baik. Kalau langit malammu? Jangan ditanya lagi, biasa sih cuman sudah nyaman saja.

Semangat bulannn, selamat menuntaskan cerita akhir kuliah versimu

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar