Setiap kali bangun tidur, aku
masih sulit untuk menerima bahwa aku sedang berada di tahun terakhir kuliah.
Tepat di momen ini aku diposisikan dengan berbagai drama pencarian yang tak
kunjung usai. Pencarian tentang bagaimana bersikap menjadi orang dewasa. Di semester-semester
kemarin aku mungkin masih bisa berkata “masih ada beberapa tahun lagi untuk
belajar” namun untuk sekarang, kalimat itu harus aku buang, meski sulit. Ya,
memang hidup adalah wahana untuk terus belajar, namun belajar yang aku maksud
di sini adalah belajar untuk benar-benar memahami materi dan esensinya. Aku
ingin bisa, tapi aku harus benar-benar menumpas musuh-musuh terbesarku yaitu
rasa malas, rasa ingin dihargai, rasa egois dan rasa kantuk. Entahlah, tapi
rasa malas dan rasa kantuk rasanya memang benar-benar musuh yang luar biasa hebat.
Aku bukan tipe mahasiswa organisatoris yang rela mengorbankan waktu tidurku
diambil tanpa mempertimbangkan kekuatan fisikku, tidak, aku tidak sejahat itu
(lagi) kepada tubuhku. Aku pernah mencoba, menjadi orang lain yang
menguat-nguatkan diri, nyatanya kapasitas ku memang berbeda dalam hal
pertahanan tubuh, jadi kuputuskan proteksi maksimal untuk diriku sendiri.
SUNGGUH AKU TIDAK SUKA KETIKA AKU HARUS RAPAT DI WARKOP SAMPAI LARUT, SAMPAI
NANTI MUNTAH-MUNTAH AKIBAT BAU ROKOK. AKU TIDAK SUKA KETIKA SEMUA MENGGENERALISIR
KEMAMPUAN ORANG.
Disisi lain, rasa malasku juga
sangat mengusik, menidurkanku hingga kadang aku merasa bersalah tidak menggunakan
waktu seefektif mungkin. Aku ingin marah, karena pertahanan tubuhku yang kurang
fit ini memicu kemalasan tertentu, “kemalasan yang berkdeok” aku benci ketika
diriku melakukan ini. Sungguh.
Dua musuh abadi ini memang harus
dibasmi sedini mungkin. Aku memusuhi rasa kantukku sendiri, ini sungguh
kontradiktif dengan paragraph pertama. Tapi ya kadang rasa kantukku suka
kelewat batas. Konsekuensi yang harus aku tanggung ketika merasakan kantuk yang
berlebih adalah kehilangan fokus dan menjadikan semua kegiatan yang aku
rencanakan akhirnya tidak maksimal, banyak salah, serta pusing. Kamu pakai
kacamata nggak? Aku sebal, kantukku ini seperti menyentuh ke arah mata, ketika
kantukku sudah tak tertahan, pening kerap aku rasakan di kepala dekat mata, dan
leher bagian belakang. Pada saat-saat itu, rasa kantukku menang.
Andaikata aku bertemu dengan
pakar/konsultan tidur, aku sangat mau untuk diajari bagaimana tidur dalam waktu
singkat dan efektif. Karena pernah kan kita ngerasain tidur sebentar kira-kira
30 menit tapi rasanya lega bangat dan kita bisa bertahan untuk tidak ngantuk
berjam-jam lamanya.
Aku ingin menumpas kedua musuh-musuhku
itu, dan mengambil waktunya untuk memikirkan masa depan di kedua alam yang
berbeda. Aku ingin, tapi rasa kantuk dan malasku terus menyertaiku.
Sudah cukup dengan drama orang
lain, ke toxic.kan orang-orang sekitar bukan lagi musuh besar, namun perlakuan
mereka yang menyangkutkan kita didalamnya adalah salah satu hal yang secara
tidak langsung menghunus dari belakang.
1 komentar
Casino Site | LuckyClub Live
BalasHapusCasino Site is a unique website that is used for many different purposes. It is a place where you can play luckyclub.live casino games online or online. It is also Rating: 4.6 · 36 votes · Free · Game