Singkatnya aku tidak mau mengecewakan Ibu, ayah dan bapak serta orang-orang yang sudah percaya pada diriku termasuk diriku sendiri
Part 1. Karena aku yakin aku akan menuliskan beberapa part lagi
Sebelum bercerita part 1 aku akan mengulas balik part 0 dimana part ini adalah part yang paling dramatis, yang menceritakan pertemuanku dengan bapak
Saat itu tahun 2016, aku lupa tepatnya hari apa dan tanggal berapa. Aku memakai seragam pelatihan dengan kemeja, kerudung dan kaos kaki putih, serta rok dan sepatu hitam polos. Aku bersama Febby, teman pertamaku saat kuliah walau sebenarnya aku sudah bertemu Firda sebelumnya, tapi maksudku dia temanku dari kota yang berbeda.
Febby kalau nggak salah waktu itu mau ngurus pengajuan beasiswa di ruang tata usaha jurusan, sambil membawa beberapa kertas yang dijadikan satu dalam map. Febby memilihi berkas dan memberikan beberapa diantaranya ke petugas TU. Saat itu TU jurisan kami belum ada lobby di depan pintu masuk, jadi Febby harus masuk melalui pintu utama ruang dosen.
"Mas mau bimbingan?" tanyaku merasa sok kenal
aku menanyai mas-mas yang sepertinya mau bimbinga TA
"Mau ketemu dosen" dia menjawab sambil mendongak ke arahku
"Mau bimbingan mas?"
"Nggak, ya mau ketemu aja"
aku terdiam karena merasa obrolan kami sudah berakhir, aku tidak tau mekanisme bertemu dosen untuk bimbingan dan hal-hal lain kala itu. Karena masih maba yasudah aku sok tau saja dan diam kalai sudah begitu
"Mahasiswa baru ya?" laki-laki berumur 50 tahunan yang baru duduk di samping menanyaiku beberapa menit setelah mas-mas tersebut pergi
"Oh, iya pak"
"Sudah OKKBK?" laki-laki tersebut kembali bertanya sambil sesekali membenarkan kacamata dan sibuk dengan ponselnya
aku berpikir keras untuk mengingat-ingat jadwal terdekatku, sampai menemukan kata OKKBK "Oh belum pak, baru besok"
"Belum kenal dosen-dosen ya" laki-laki tersebut meneruskan obrolan
"Belum pak hehe" jawabku sambil meringis tipis "Bapak dengan bapak siapa?"
"Oh Nanti saja, nanti juga tau" laki-laki itu menyetop pertanyaanku lalu kujawab dengan meringis lagi sampai akhirnya Febby keluar dari ruang TU dan mengantarkanku pulang ke kos.
Di semester 4 kemarin aku sudah harus memikirkan bidang apa yang ingin aku ambil untuk kolokium dan tugas akhir. Tidak terlalu dini dan sangat tidak terlambat untuk memutuskan. Aku memadupadankan otakku pada setiap mata kuliah yang aku ambil. Apakah aku suka dengan materi ini, atau aku benar-benar akan suka dengan materi ini? Pikiran-pikiran tersebut selalu muncul ketika aku sedang dihadapkan untuk menyelesaikan permasalahan terkait topik di beberapa mata kuliah. Akhirnya sudah memutuskan namun aku berada di dua pilihan dalam bidang yang sama.
Terbersit dalam pikiranku untuk serius memilih hal ini. Beberapa malam aku shalat istiqarah untuk meminta petunjuk, karena aku harap keputusanku buat ngambil topik TA nggak bakal salah sama passionku.
Aku nggak tahu sebenarnya apakah semua orang yang shalat istiqarah untuk meminta petunjuk diberikan mimpi serupa. Namun yang pasti aku sempat memilih, dan hati yang tiba-tiba menuntun. Mungkin ini terlalu dramatis tapi memang sebegitunya aku tidak ingin topik TA ku salah.
Bapak. Akhirnya aku datang menemui bapak saat awal semester 5 beserta teman-temanku yang sudah jauh-jauh hari juga ingin dibimbing oleh bapak. Aku datang berdua, disusul dua temanku yang lain dan yang terakhir ini, Retia sendirian. Bapak menggertaknya, katanya sih dengan ucapan "Kamu kok berani datang ke saya"
Hahaha. aku tertawa sembari bersyukur pada saat kedatanganku dengan mbak nop, bapak tidak berkata seperti itu, malahan bapak memaparkan topik-topik penelitiannya. Dann kami (aku dan mbak nop) hanya mengangguk-anggukkan kepala ingin mengerti namun belum terbersit gambaran asli penelitian bapak kala itu.
Aku terlalu bersemangat untuk menyambut masa-masa semester 6 yang disambati banyak orang.
Aku dan teman-teman kolokiumku mulai bimbingan dengan bapak. Pertemuan pertama di semester 6 kala itu adalah saat kami ingin membahas jurnal yang akan kami review untuk kolokium. Sempat kaget ternyata bapak memilihkan kami topik berbeda dari yang awalnya diceritakan kepada kami di awal semester 5 lalu. Namun inilah jawaban atas kesibukanku semester 4lalu menggarap PKM bertopik zeolit. Kali ini topik bapak adalah mengenai membran anorganik dengan dilapisi film zeolit. Suka tidak suka mau tidak mau kami harus menekuni topik ini.
Malam mingguuuuuu sebelum puasa tahun ini, bapak membukanya dengan mengajak kami (anak-anak bimbingnya) untuk makan malam. Suatu kehormatan bisa untuk mengenal bapak diluar jam jam perkukiahan. Kami, termasuk aku pribadi mengagumi kepribadian bapak yang sangat peduli dan mengayomi anak-anaknya. Suatu permulaan yang bagus, suatu permulaan yang berkesan dan suatu permulaan yang penuh perjuangan.
semoga dikuatkan hati dan raga anak-anak bapak ini untuk terus tidak membuat bapak kecewa
Banyak sekali nasehat yang bapak beri selama kami baru merasakan awal bimbingan, Baik pak kami siap untuk terus berjuang :)
Senior-senior termasuk ibu, mbak dan mas mas 2015, S2, S3 sangat terbuka kepada kami dalam segala hal.
Terimakasih bapak, mas, mbak rek
ayo kembali membuka laptop dan selesaikan naskah kolokiumnya, Jumat ini naskah dikumpul:)
Part 1. Karena aku yakin aku akan menuliskan beberapa part lagi
Sebelum bercerita part 1 aku akan mengulas balik part 0 dimana part ini adalah part yang paling dramatis, yang menceritakan pertemuanku dengan bapak
Saat itu tahun 2016, aku lupa tepatnya hari apa dan tanggal berapa. Aku memakai seragam pelatihan dengan kemeja, kerudung dan kaos kaki putih, serta rok dan sepatu hitam polos. Aku bersama Febby, teman pertamaku saat kuliah walau sebenarnya aku sudah bertemu Firda sebelumnya, tapi maksudku dia temanku dari kota yang berbeda.
Febby kalau nggak salah waktu itu mau ngurus pengajuan beasiswa di ruang tata usaha jurusan, sambil membawa beberapa kertas yang dijadikan satu dalam map. Febby memilihi berkas dan memberikan beberapa diantaranya ke petugas TU. Saat itu TU jurisan kami belum ada lobby di depan pintu masuk, jadi Febby harus masuk melalui pintu utama ruang dosen.
"Mas mau bimbingan?" tanyaku merasa sok kenal
aku menanyai mas-mas yang sepertinya mau bimbinga TA
"Mau ketemu dosen" dia menjawab sambil mendongak ke arahku
"Mau bimbingan mas?"
"Nggak, ya mau ketemu aja"
aku terdiam karena merasa obrolan kami sudah berakhir, aku tidak tau mekanisme bertemu dosen untuk bimbingan dan hal-hal lain kala itu. Karena masih maba yasudah aku sok tau saja dan diam kalai sudah begitu
"Mahasiswa baru ya?" laki-laki berumur 50 tahunan yang baru duduk di samping menanyaiku beberapa menit setelah mas-mas tersebut pergi
"Oh, iya pak"
"Sudah OKKBK?" laki-laki tersebut kembali bertanya sambil sesekali membenarkan kacamata dan sibuk dengan ponselnya
aku berpikir keras untuk mengingat-ingat jadwal terdekatku, sampai menemukan kata OKKBK "Oh belum pak, baru besok"
"Belum kenal dosen-dosen ya" laki-laki tersebut meneruskan obrolan
"Belum pak hehe" jawabku sambil meringis tipis "Bapak dengan bapak siapa?"
"Oh Nanti saja, nanti juga tau" laki-laki itu menyetop pertanyaanku lalu kujawab dengan meringis lagi sampai akhirnya Febby keluar dari ruang TU dan mengantarkanku pulang ke kos.
Di semester 4 kemarin aku sudah harus memikirkan bidang apa yang ingin aku ambil untuk kolokium dan tugas akhir. Tidak terlalu dini dan sangat tidak terlambat untuk memutuskan. Aku memadupadankan otakku pada setiap mata kuliah yang aku ambil. Apakah aku suka dengan materi ini, atau aku benar-benar akan suka dengan materi ini? Pikiran-pikiran tersebut selalu muncul ketika aku sedang dihadapkan untuk menyelesaikan permasalahan terkait topik di beberapa mata kuliah. Akhirnya sudah memutuskan namun aku berada di dua pilihan dalam bidang yang sama.
Terbersit dalam pikiranku untuk serius memilih hal ini. Beberapa malam aku shalat istiqarah untuk meminta petunjuk, karena aku harap keputusanku buat ngambil topik TA nggak bakal salah sama passionku.
Aku nggak tahu sebenarnya apakah semua orang yang shalat istiqarah untuk meminta petunjuk diberikan mimpi serupa. Namun yang pasti aku sempat memilih, dan hati yang tiba-tiba menuntun. Mungkin ini terlalu dramatis tapi memang sebegitunya aku tidak ingin topik TA ku salah.
Bapak. Akhirnya aku datang menemui bapak saat awal semester 5 beserta teman-temanku yang sudah jauh-jauh hari juga ingin dibimbing oleh bapak. Aku datang berdua, disusul dua temanku yang lain dan yang terakhir ini, Retia sendirian. Bapak menggertaknya, katanya sih dengan ucapan "Kamu kok berani datang ke saya"
Hahaha. aku tertawa sembari bersyukur pada saat kedatanganku dengan mbak nop, bapak tidak berkata seperti itu, malahan bapak memaparkan topik-topik penelitiannya. Dann kami (aku dan mbak nop) hanya mengangguk-anggukkan kepala ingin mengerti namun belum terbersit gambaran asli penelitian bapak kala itu.
Aku terlalu bersemangat untuk menyambut masa-masa semester 6 yang disambati banyak orang.
Aku dan teman-teman kolokiumku mulai bimbingan dengan bapak. Pertemuan pertama di semester 6 kala itu adalah saat kami ingin membahas jurnal yang akan kami review untuk kolokium. Sempat kaget ternyata bapak memilihkan kami topik berbeda dari yang awalnya diceritakan kepada kami di awal semester 5 lalu. Namun inilah jawaban atas kesibukanku semester 4lalu menggarap PKM bertopik zeolit. Kali ini topik bapak adalah mengenai membran anorganik dengan dilapisi film zeolit. Suka tidak suka mau tidak mau kami harus menekuni topik ini.
Malam mingguuuuuu sebelum puasa tahun ini, bapak membukanya dengan mengajak kami (anak-anak bimbingnya) untuk makan malam. Suatu kehormatan bisa untuk mengenal bapak diluar jam jam perkukiahan. Kami, termasuk aku pribadi mengagumi kepribadian bapak yang sangat peduli dan mengayomi anak-anaknya. Suatu permulaan yang bagus, suatu permulaan yang berkesan dan suatu permulaan yang penuh perjuangan.
semoga dikuatkan hati dan raga anak-anak bapak ini untuk terus tidak membuat bapak kecewa
Banyak sekali nasehat yang bapak beri selama kami baru merasakan awal bimbingan, Baik pak kami siap untuk terus berjuang :)
Senior-senior termasuk ibu, mbak dan mas mas 2015, S2, S3 sangat terbuka kepada kami dalam segala hal.
Terimakasih bapak, mas, mbak rek
ayo kembali membuka laptop dan selesaikan naskah kolokiumnya, Jumat ini naskah dikumpul:)
0 komentar