Your Saturday, This Saturday
By Awanda Gita - Mei 05, 2018
Halo
aku kembali menyapamu dalam diam
entah bagaimana hal itu bisa aku lakukan
anggap saja kau dengar, dan anggap saja aku memang benar-benar menyapa
bukankah dengan berpura-pura kadang lebih menyenangkan?
hmmm, jangan, jangan berpura-pura di malam minggu yang katanya selalu ceria
kau dimana?
biar aku tebak
aku yakin kau tidak di rumah
aku lihat kau duduk di sebuah bangunan yang memungkinkan dirimu melihat lampu-lampu kota
aku lihat dirimu sedang menggarap beberapa pekerjaan yang kau sebut menumpuk itu
aku lihat kau senang, dan syukurlah kau senang
sering-sering begitu, lihatlah lampu-lampu kota dan buatlah puisi
puisi tentang malam minggu atau tentang adikmu, ibumu apapun itu
agar kau bisa menulis beberapa kalimat saat mem-posting foto-fotomu
sekarang kau masih senang kan? iya aku anggap begitu
hey, siapa yang kau ajak bersamamu malam itu?
aku takut kalau ditanya masalah ini
kau senang, tapi aku mulai cemas
sebentar, biar aku tebak lagi
kau bersama belahan jiwamu bukan?
kata teman-teman seperti itu
aku senang, kau tak macam-macam
belahan jiwamu satu ini punya hobi sama sepertimu bukan?
ya pantas saja kau betah semalaman begadang seperti itu
syukurlah, dia sama-sama sepertimu
jika kau tahu apa yang kumaksud, kau tentu akan bisa menerka-nerka ditujukan untuk siapa tulisan malam minggu yang terlawat hingga minggu ini
aku tidak menyuruhmu untuk tahu
aku hanya berandai-andai saja, mungkin belum saatnya ya
Hey, tidur, ini sudah pagi, malam minggumu terlewat hingga minggu
jangan sampai begadang seperti ini kau teruskan saat hari-hari kuliah
tak baik bagi kesehatanmu
besok kita akan ketemu, tunggu saja, siapa diantara kita yang akan mengajak ngobrol lebih dulu
aku kembali menyapamu dalam diam
entah bagaimana hal itu bisa aku lakukan
anggap saja kau dengar, dan anggap saja aku memang benar-benar menyapa
bukankah dengan berpura-pura kadang lebih menyenangkan?
hmmm, jangan, jangan berpura-pura di malam minggu yang katanya selalu ceria
kau dimana?
biar aku tebak
aku yakin kau tidak di rumah
aku lihat kau duduk di sebuah bangunan yang memungkinkan dirimu melihat lampu-lampu kota
aku lihat dirimu sedang menggarap beberapa pekerjaan yang kau sebut menumpuk itu
aku lihat kau senang, dan syukurlah kau senang
sering-sering begitu, lihatlah lampu-lampu kota dan buatlah puisi
puisi tentang malam minggu atau tentang adikmu, ibumu apapun itu
agar kau bisa menulis beberapa kalimat saat mem-posting foto-fotomu
sekarang kau masih senang kan? iya aku anggap begitu
hey, siapa yang kau ajak bersamamu malam itu?
aku takut kalau ditanya masalah ini
kau senang, tapi aku mulai cemas
sebentar, biar aku tebak lagi
kau bersama belahan jiwamu bukan?
kata teman-teman seperti itu
aku senang, kau tak macam-macam
belahan jiwamu satu ini punya hobi sama sepertimu bukan?
ya pantas saja kau betah semalaman begadang seperti itu
syukurlah, dia sama-sama sepertimu
jika kau tahu apa yang kumaksud, kau tentu akan bisa menerka-nerka ditujukan untuk siapa tulisan malam minggu yang terlawat hingga minggu ini
aku tidak menyuruhmu untuk tahu
aku hanya berandai-andai saja, mungkin belum saatnya ya
Hey, tidur, ini sudah pagi, malam minggumu terlewat hingga minggu
jangan sampai begadang seperti ini kau teruskan saat hari-hari kuliah
tak baik bagi kesehatanmu
besok kita akan ketemu, tunggu saja, siapa diantara kita yang akan mengajak ngobrol lebih dulu
0 komentar