I'll Be Here☺ ( My 2nd Just Dreaming )

By Awanda Gita - Mei 20, 2013


Title : I'll Be Here
Author : Awanda Gita
            Twitter @awandand
Genre : Romance

Hey kenalin namaku Khanza Amore Zahra, aku bersekolah di UNIV di Perancis.

Hey kau kenal Justin kan? Ya lelaki humoris,cakep ngegemisin idola kalian kan? Aku tau itu, kemana dia sekarang setelah sekian lama kurang lebih 4 tahun setelah kelulusan dari senior hs aku tak bertemu dengan orang yang selalu mengataiku BIMP"   ya karena dia pikir pipiku yang cuby itu seperti bapau bulat  ha Justin i miss you~

Hari itu kuduuduk di bawah pohon mulbery dgn ditemani seekor merpati yang tak henti2nya mematuk biji2 jagung dari bawah yang ada, aku membuka gadgetku melihat2 foto2ku bersama Justin waktu lalu, aku sungguh ingin bertemu dengannya lebih dari keinginanku untuk menjadi orang special di hatinya,

" oh god i wish Justin here" kataku lirih,

Butiran2 saljupun kian lama kian menutupi jalanan kota Paris, akupun masuk ke dalam rumah dengan perlahan. Tak lama aku di dlm rumah aku membuka jendelaku, hy kau BIM" terdengar suara itu? Sperti sebutan Justin untukku? Lalu siapa lelaki yg berada di seberang itu?

Lelaki itu? Siapa? Apakah dia Justin sahabatku?
Oh impossible dia kan sudah terkenal di dunia sekarangpun dia berada di US apakah ia masih mengingat ataupun malah tau alamat rumahku aku rasa itu gak mungkin.

Aku menutup tirai jendelaku, ku cari playlist di gadgetku kuputar lagu right here milik Justin, tak tahanku mengingatnya air mataku seolah tak terbendung lagi   Susah dipungkiri aku sgt mencintainya lbh dari seorang sahabat.
Aku kembali terusik oleh sekawanan merpati yg ada di dpn jendela, mereka seolah mengerti perasaanku sekarang,

" hi merpati manis katakan pada Justin di sana aku sangat mencintainya, dan aku berharap kau akan mewujudkan mimpimu yah bersamaku berjalan2 di sekitar menara eiffel " kataku kepada burung2 itu.

Jujur meskipun rumahku di Paris aku tak pernah sekalipun mengunjungi eiffel, tak akan pernah selama justin tak bersamaku" batinku. Lampu kota parispun terang seketika itu waktu malam tiba aku diselimuti rindu yg dalam kepada Justin,bagaimanapun aku harus bersekolah besok:)night Paris~


Paginya udara dingin masih menyelimuti paris, tak lama2 kukenakan sweeter ungu dengan topi hangat di atas rambut panjangku, setumpuk buku mata kuliahan Mr. Han tak lupa kubawa.

Di kampus tak seperti biasa kawan2ku bisa dibilang sih ngerumpi   akupun tak kalah penasaran, aku menghampiri mereka,

" hi stewart ada apa sih? Tanyaku
" hey kau tembem kau tak tau ada idola kita di sini! "idola? Di sini? Siapa sih? "kau juga nanti pasti tau sana kumpulin tugasmu ke mr. Han dulu"

ku menuju ruang dosen sekarang melalui koridor kampus, heran aku kenapa mereka aneh? Apakah yg berada di sini Justin? Tak mungkin ah~ ku terduduk di salah satu kursi di halaman kampus dgn membaca mata kuliah.ku aku harus belajar keras supaya tahun depan gelar doctor aku dapatkan, aku pernah berjanji kpd Justin " hi tin aku janji stlh aku jadi dokter nanti aku akn menemuimu dan mengajakmu ke paris~ Justinpun berjanji" i'll be here BIMP2 kpnpun kau membutuhkan.ku akupun akan menemuimu saat aku sukses nanti. Janji itulah yg msh ada diingatanku.

Yah kata-kata Justin itulah yang masih kuingat sampai sekarang, sepulang dari kampus aku memutuskan pergi makan siang bersama Steewart di salah satu resto di kota Paris

Steewart: “ tembem kau mau pesen apa?Aku : “oh ya apa itu anu, kataku mengeja

Steewart : "ayolah khanza jangan ngelamun, oh pasti kau masih penasaran dengan yang tadi ya? "

Aku : " tidak, memang siapa sih idola kalian yang ada di kampus kita? aku pesen tugalik right"

Steewart : Masak kamu gatau sih? ntar juga bakal tau, okay im order now, btw bayar sendiri yah:D ( canda steewart kepadaku)

Aku : Sip miss ( kataku sambil menggoda )

Oh ya aku lupa mengenalkannya kepada kalian Steewart adalah sahabat.ku sekarang dia yang suka jail, sedikit membuatku bisa tersenyum dikala aku rindu dengan seorang Justin. Morning Paris 

Setelah pulang dari makan siang tadi bersama Steewart, steewart mengajakku ke pelataran menara eiffel
" Khanza kau mau ikut denganku ?

"kemana? Jawabku,

Sreewart : " menemui orang tuaku sekarang di pelataran menara eiffel, kau mau ikut?

Aku       : "hah anu, tidak terimakasih, tugas2 kuliahku banyak di rumah, maaf banget stew   , jawabku seraya menunduk lesu

Sreewart : "oh , baik tidak masalah, tapi kalau kau mau menemuiku nanti aku masih ada di sana sampai jam 5pm melihat lampu2 paris menyala

Aku       : " Mungkin kalo sudah selesai   ,jawabku tak yakin,

Sreewart : " kalau begitu, aku duluan ya hati2 babe 

 " Bye stew~

akupun melanjutkan perjalanan menuju rumah, batinku seakan rapuh, dan berkata
"tidak,tidak mungkin aku datang ke menara eiffel, sedang Justin tak berada di sampingku saat ini, itu hanya bisa membuat batinku sakit."

perlahan air mata.ku pun mulai berjatuhan ditemani dingin dan putihnya salju2 yang jatuh. Sesampainya di dpn rumah ada seseorang yg entahlah sengaja atau tidk meninggalkan flower crown dgn sebuah amplop surat siapa pengirimnya?

For my beautiful Bestfriend         Callabas CA, 4th May 2013
                                                                                      Ca 25F
Khanza Amore Zahra
Paris, Perancis
Floren street xCa 34

Hi my special friend, we never meet again since we’ve got past the final examination on Senior High School of Canada right? Aku sangat merindukanmu Khanza, kau juga pastinya? kau tak perlu bingung ataupun sampai pingsan membaca surat dari orang terganteng sedunia ini bukan ? :D aku mengetahui alamat.mu dari crew2 ku yag sedang berlibur di sana.
Maaf sampai sekarang aku tak bisa menemuimu aku sangat sibuk dengan tourku sekarang. Mungkin lain waktu aku dapat mengajakmu ke menara eiffel seperti yang ku janjikan dulu, tapi bukankah kau yang harus mengajakku berlibur di Paris? Rumahmu kan di sana? Tapi yang pasti aku akan ada selalu untukmu meskipun kita berada jauh J Flower Crown itu tanda persahabatan kita yang dulu kubuat di Canada, kau masih ingat bukan?

Sekian dari superstar idola,sahabat tergantengmu ini ya, aku gak mau kita lost contact BIMP” bye i’ll meet you soon
Love Ya
Justin Drew Bieber




Hatiku seakan membacanya perlahan, dengan ku pahami dan ku resapi kalimatnya air mataku lagi-lagi tak bisa ku tahan, aku menangis sejadi-jadinya begitu maniskah kenanganku bersama Justin dulu, ya walaupun sebatas SAHABAT bukan orang yang dicintainya.

Meskipun begitu, aku senang, karena Justin masih mengingatku, mengingat masa2 kita di Kanada.

“ Aku akan membalas suratmu Justin” kataku bersemangat

Menunggu saat yang tepat membalas surat Justin aku pergi di salah satu Mall Paris, untuk membeli amplop untuk membalas surat Justin serta peralatan kuliahku. Aku melihat segerombolan anak muda yang berteriak histeris di jalanan kota Paris sore itu.

Zayn Zayn hug me, aaa love you ( teriakan di antara mereka )

Aku mencoba menyerobot kerumunan-kerumunan itu, “ Zayn One Direction ternyata, aku kira Justin huh ( dengusku kecewa )

Oh jadi  maksud dari Steewart yang idolanya kuliah di kampus itu Zayn? Mungkin sih siapa lagi kalau bukan Zayn? Justin kah? Hah itu sangat tidak mungkin.


Akupun langsung memasuki Mall tanpa berbasa-basi lagi

Kurang lebih 2 jam aku berada di dalam mall, akupun keluar untuk pulang ke rumah
Tapi ditengah perjalanan menunggu taksi, tiba-tiba sebuah Lamborgini menyambarku dari depan dengan kecepatan tinggi, aku tak bisa lari, dan akupun tertabrak hingga terlemapar kurang lebih 3m dari lokasi.

Mataku sangat berat untuk dibuka, tangan, kakiku semua terasa berbeda –‘-

“ Di..di mana aku? Tanyaku kepada sesosok yang tak asing bagiku ya dia Zayn Malik yang kutemui dulu di kerumunan remaja sekitar mall

Zayn         : “ Kau sudah sadar khanza, oh god “
Aku           : “ Memang aku kenapa? *oh sambil memegangi kepalaku yang sakit.

Zayn         : “ Kau 1bulan koma, karena tertabrak sebuah lamborgini sehabis pulang dari mall lalu. Kau masih ingat?

Aku           : “La... lantas Kenapa kamu yang menungguku? “ tanyaku sangat ambisius

Zayn         : “Aku langsung seketika melihat kejadian itu, lantas akulah yang menolongmu, tak sengaja aku bertemu seorang wanita bernama Steewart, dia membawamu ke sini, dia temanmu bukan?”

Aku           : “i.. iya benar dia temanku lantas di mana dia sekarang?”
Zayn         : “Sebentar akan aku panggilkan.”

Zaynpun keluar dari ruangan tempatku menginap. Apa tak salah? Pikirku, Seorang Zayn Malik one direction sekelas Justin menolongku? Apa maksud dari ini tuhan? Aku tak bisa percaya dengan ini. Tak lama kemudian Steewartpun muncul.

Steewart          : “Khanza, syukurlah kau sudah siuman, aku sangat mengkhawatirkanmu.”

Aku                     : “ Steewart tolong jawab jujur aku kenapa? Kenapa tangan dan kakiku tak bisa digerakkan? Tolonglah jawab

Steewart tak kuasa menahan air mata untuk mengataknnya padaku

Steewart          : “ kau lumpuh *sambil terisak-isak

Aku                     : “ Tidaak... in ini tidak mungkin iya kan? Kau pasti bercanda *sambil menangis

Steewart          : “Aku sungguh khanza.”

Aku                     : “ kenapa kua tak membiarkan aku, kau seharusnya tak menolongku, biarkan saja aku mati, daripada hidup tak berguna seperti ini kenapa haa? ( aku marah,berteriak,menangus sejadi-jadinya)

Steewart          : “ Maafkan aku. ( Steewart tertunduk lesu dengan air matanya yang masih bertetesan)

Di ruanganku kini hanya tangisan antara aku dan Steewart yang memenuhinya. Aku lebih tidak percaya aku lumpuh, ini sungguh tak mungkin tuhan.

Aku rindu dengan kedua orang tuaku, apalagi dengan kondisiku yang sekarang ini. Hari itu aku memutuskan untuk menghubungi mereka.
Paginya orangtuaku datang dan memberitahuku tentang apa yang aku alami, ya mereka tahu itu dari Steewart

Mom                  : “ Khanza kau....”

Aku                     : “ Aku lumpuh mom, dan aku sudah tidak bisa apa2 aku tak beguna, aku ingin mati saja *sambil menangis

Mom                  : “ Khanza kau tak boleh ngomong seperti itu, kau masih berharga bagi semua orang yang mencintaimu.

Dad                     : “kau masih bisa meneruskan cita-citamu.” *tukas ayahku sambil mengelus rambutku.

Orangtuaku tak bisa berlama-lama mendampingiku di rumah sakit, mereka harus kempali ke Australia untuk mengerjakan mepekrjaan mereka.
AKU BENCI SEMUA INI!!! 



Detik berganti menit, menit berganti jam berganti hari, hari berganti bulan, dan setelah 1 tahun aku menderita kelumpuhan kini.

Aku rindu sesosok Justin saat ini. Aku menyuruh Steewart untuk menghubunginya tapi Gagal. Untungnya aku punya nomor hp Mom. Pattie. Aku menghubunginya kini, aku menyuruhnya untuk memberi tahu kondisiku sekarang kepada Justin, mom Pattie sangat terkejut dengan apa yang aku ceritakan.

Setelah kurang lebih 2 minggu

Tok tok tok, suara pintuku nampak seseorang ibu-ibu dengan seorang pemuda di sampingya. Akupun membukanya sendiri dengan sebuah kursi roda yang kukenakan.

Khanzaaaaaaa ( laki-laki itu memelukku erat )

Aku           : “ Oh god, Justin...... i miss you
Justin        : “ Miss you too BIMP2, aku sangat merindukanmu”
Aku           : “ Aku Juga Justinn *aku tak kuasa menahan air mataku.

Mom. Pat          : “ Khanza kau tidak apa-apa kan? “ sambil mengelus rambutku.
Aku           : Ti..tidak mom, aku sehat, ya beginilah keadaanku sekarang.”
Mom. Pat          : “ Kau tidak boleh putus asa, kau harus semangat. Justin akan menemanimu di sini selama 1 bulan. Mom pat tidak bisa lama-lama, mom harus segera kembali ke Kanada.


Ternyata yang datang siang itu adalah Justin, yah seorang sahabat terbaikku, sekaligus orang special di hatiku. Perasaanku senang, sedih entahlah bercampur aduk menjadi satu. Dia memutuskan menemaniku untuk 1 bulan di sini, itu sungguh tak terbayang di benakku. Steewartpun ikut serta menemaniku di sini.

Sore haripun tiba, Justin mengajakku untuk pergi mengelilingi skitar kompleks rumahku, dengan mendorong kursi rodaku.

Justin        : “ BIMP2 mari ku ajak kau jalan-jalan sekeliling sini.”

Aku           : “ Memang kau tahu? *candaku

Justin        : “ Sekeliling komplek saja, masak aku gak tahu.

Aku           : “ Yasudah ayok, Steewart aku pergi sebentar, teriakku kepada steewart yang sedang asik menyiapkan makan malam untukku dan Justin.

Justinpun mendorong kursi rodaku keluar dari rumah. Aku senang sekali saat2 seperti inilah yang aku tunggu bersama Justin sejak lama.

Sesampainya di taman dekat rumahku, Justin mengajariku, melatihku untuk dapat berjalan lagi.
Dia menggandengku, dan membopongku ketika aku jatuh, memelukku, lagi-lagi mengajariku dengan sabar.

Seperti batang tanpa bunga,daun yang menjadikan tumbuhan sempurna, mereka tak butuh itu, hanya saja akar yang dapat menopang hidupnya, lambat laun akan tumbuh daun-daun yang rimbun beserta dengan buahnya yang menjadikan pohon itu sempurna. Seperti aku, aku tak butuh dapat berjalan sekarang, cukup dengan hadirnya orang yang aku sayang saja aku sudah kuat di sini, meskipun sakit aku rasa. Dan orang yang aku sayang “Justin” di sini akan membuatku sempurna kelak.


Malampun tiba, Justin memutuskan untuk membawaku pulang.

Seperti hari-hari yang sudah kulalui bersama Justin waktu lalu, Justin tetap rela mengorbankan jadwal konsernya demiku. Dia berulang-ulang kali membopongku untuk berdiri, jatuh, dan mengulanginya secara terus menerus tanpa lelah, tapi itu percuma menurutku, kakiki susah sekali untuk digerakkan, seakan benar-benar sudah tidak bisa untuk berjalan.

Oh ya sudah 1tahun terlampaui, hari ini Universitasku mengadakan wisuda, yah aku sangat senang sekali aku dapat mendapatkan ijazah Dokterku sekarang, begitu pula dengan sahabat terbaikku Stewart dia telah lulus menjadi seorang Dokter sepertiku.

Malam itu Steewart pulang ke Brazillia untuk menemui keluarganya, tapi dia akan bejanji menemuiku kelak.

Steewart          : “ Khanza, aku pamit pulang ke Brazill, kau baik ya di sini, ada Justin yang menjagamu, aku taakan melupakan pesahabatan kita *Steewart menangis dan memelukku rapat sekali.

Aku                     : “ Kau baik-baik juga di sana kawan, aku akan merindukanmu, aku sahabat terbaik, i love you Stew *membalas pelukan Steewart sambil meneteskan air mata.

Tak bisa dipungkiri aku sangat dekat dengan Steewart, dia sudah ku anggap menjadi kakak kandungku sendiri, Aku mencintaimu stew.

Sreewart          : “ Justin, aku pulang, jaga Khanza baik-baik , pastikan dia tetap bahagia karena ( Steewart membisiki telinga Justin ) Dia sangat mencintaimu lebih dari seorang sahabat."

Justin                 : “ Baiklah, hati-hati kau di sana, aku akan menjaganya semampuku *jawab Justin sambil memeluk Steewart.

Hari perpisahan itu sangat menyakitkan ya? Cetusku dalam hati

Tapi masih ada satu orang yang berada di sampingku kini “JUSTIN”

Ya tepatnya malam itu, adalah malam ulang tahunku, Justin mewujudkan janjinya kepadaku, dia mengajakku berjalan-jalan mengelilingi pelataran menara Eiffel.

Justin lagi-lagi mengajariku berdiri dan berjalan

Aku           : “ Aku lelah Justin, sudah cukup mungkin aku selamanya tidak akan dapat berjalan lagi.

Justin        : “ Tidak kau pasti bisa.” Sambil kembali membopongku berdiri.

Aku           : “ Sudah cukup Justin, aku lelah. Aku tak perlu dapat berjalan sekarang, karena di sampingku sudah ada seorang yang menjadikanku sempurna, KAU, aku mencintaimu Justin *kataku sambil memeluk Justin

Justin        : “ Aku juga Khanza."

Aku           : “ Apa kau benar Justin, kau tak bergurau kan?

Justin        : “ Aku mencintaimu sengguh mencintaimu, aku rela apapapun akan kukorbankan untukmu. ( Justin mengcup keningku dan memelukku )

Menara Eiffel yang tepat berada di depan kami, serta bintang-bintang dan udara kota paris yang sejuk kini.menjadi saksi cintaku dan Justin.

Justin        : “ Will you marry me Shawty?” ( Tanya Justin kepdaku dengan duduk mempersembahkan ssebuah cincin berlian cantik kepadaku )

Aku           : “ I will Justin * sambil mengusap air mata yang membasahi pipiku kini

Justinpun memasangkan cincin berlian itu tepat di jari maisku

Akupun tak sengaja berdiri ketika justin mencium tanganku,
“ Aku bisa berdiri Justin *ucapku girang

Justin        : “ Oh God thankyou you give a miracle *ucap Justin memandangku

Justin perlahan berdiri di depanku wajahnya makin rapat menuju wajahku, bibirnya semakin dekat dengan wajahku.
Kami berpelukan dn Justin menciumku

Oh god thakyou *kataku

Justin        :” I’ll be here everytime you need shawty * Justin kembali memelukku, denagn pelukan hangatnya

Aku           : “ Im promise, i’ll be best for you babe.

Menara Eiffel menjadi kisah cintaku dan Justin, Justin memutuskan membawaku ke USA, dia akan menikahiku setelah Believe Tournya selesai, Hari bahagia itupun datang, kedua orangtua, steewart, semua orang yang aku cintai berada pada acara pernikahanku dan Justin.

Biarlah tuhan yang menyaksikan, betapa aku mencintaimu, ucapan tak dapat membuktikan betapa aku sangat mencintaimu, aku di sini untukmu,I’ll Be here, entah sampai waktu akan memanggilku menuju alam keabadian. Cinta akan selalu ada di hatiku, bukan ada pada diriku.


  

TOOK In a beautiful and romance places " paris~

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar